Manusia Pertama di Kutub Utara

Sebuah foto dengan gambar dua orang lelaki bermantel bulu tebal sedang berdiri di atas padang salju. Tampak pula selembar bendera Amerika  terkulai di atas tiang yang menancap pada gundukan salju. Dua lelaki dalam foto yang diambil pada 7 April 1909 itu adalah Robert E. Peary dan Mathhew Henson.

Photograph by Admiral Robert E. Peary, National Geographic

Berdasarkan teknik forensic photography, foto tersebut asli. Oleh karena itu, berkat foto dan ditambah beberapa bukti lain, Robert E. Peary dan asistennya Mathhew Henson dinyatakan sebagai manusia pertama yang menjejakkan kaki di kutub utara.

Kisah ekspedisi dalam menaklukkan titik ujung utara bumi tersebut telah disengketakan selama hampir sepuluh windu. Selain Robert E. Peary, ada yang bersikeras menganggap Frederick Cooklah orang yang tiba di sana 1908, setahun sebelum ekspedisi Peary.

Meskipun kedua penjelajah dari Amerika itu telah almarhum, namun semasa hidupnya, kedua pria tersebut sama-sama gigih mengklaim diri sebagai manusia pertama yang menjejakkan kakinya di kutub utara.

Keduanya sama-sama punya bukti dan pendukung. Kontroversi itu berlanjut hingga akhir dekade 1980.

Akhirnya National Geographic Society tergerak untuk memprakarsai penyidikan atas ekspedisi tersebut.

Setelah selama setahun penyelidikan atas bukti foto ekspedisi Peary, Navigation Foundation (NF), organisasi navigasi profesional Amerika mengumumkan hasil pelacakannya bahwa Peary dinyatakan sebagai penakluk pertama kutub utara.

“Tak ada kecurangan pada laporan ekspedisi Peary,” kata Thomas D. Davies, Ketua NF.

Navigation Foundation (NF) mencoba menganalisa terhadap foto-foto Peary dengan forensic photography alias photogrammetric.

Dengan bantuan para ahli fotografi dari perusahaan kamera Amerika Eastman Kodak Company, NF berhasil mengidentifikasi kamera Peary, yakni dari jenis Folding Kodak no. 4.

Foto dua orang anggota tim ekspedisi dan tiang bendera di atas, menurut para ahli itu, merupakan hasil jepretan dengan titik api (fokus) 6,74 inci.

Data fotografi itu kemudian dimanfaatkan untuk membuat garis-garis perspektif tiga dimensi sebagaimana aslinya. Tinggi benda (relatif) dan bayangannya yang memanjang di atas hamparan salju pun bisa dihitung.

Alhasil, sudut matahari pun bisa diketahui: 6,8. Tak jauh dari catatan Almanak Nautika 1909 yang menunjuk sudut matahari di atas kutub utara 6,7. Berdasar itulah dipastikan bahwa Peary membuat foto-foto itu di sekitar titik kutub utara.

“Perkemahan Peary hanya terletak 5 mil dari titik kutub,” tutur Thomas D. Davies.

 

Manusia Pertama di Kutub Utara

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.