ATM Obat Untuk Penyandang HIV

Data menyebutkan bahwa negara-negara di Benua Afrika, atau disebut juga dengan Sub-Saharan Africa, memiliki jumlah penyandang HIV (Human Immunodeficiency Virus) terbanyak dengan tingkat infeksi tertinggi di dunia Diperkirakan lebih dari enam juta orang terinfeksi HIV di Afrika Selatan, itu sebabnya program untuk mengobati penyakit tesebut adalah yang terbesar di dunia.

Di Afrika Selatan, tepatnya di Kota Johannesburg, yang merupakan kota terbesar di sana, robotika dimanfaatkan sebagai cara baru dalam memfasilitasi para pasien pengidap HIV untuk melakukan terapi penyembuhan. Di beberapa tempat umum, pemerintah sedang gencar menyediakan mesin-mesin dispenser farmasi, layaknya ATM obat, yang dinamakan South Africa ATMs.

Mesin ATM ini diyakini memiliki kemampuan untuk mengubah kehidupan masyarakat di Afrika Selatan, khususnya para pengidap HIV dalam mendapatkan pasokan obat. Selama ini, meskipun kampanye pencegahan HIV dan terapi penyembuhan gencar digalakkan, namun nasib buruk terus membayangi penyandang HIV di sana. Para pasien berjuang untuk mendapatkan obat serta menerima perawatan kesehatan yang terbatas.

Begitu juga rumah sakit maupun klinik yang sama-sama berlomba untuk melayani daftar tunggu permintaan pengobatan dari para pasien. Selain itu, penyandang HIV juga selalu mendapatkan stigma buruk dari masyarakat, sehingga banyak dari mereka yang takut mencari bantuan medis, bahkan enggan untuk mendatangi klinik dan memenuhi kebutuhan obat. Melalui mesin ini, diharapkan pasien bisa mendapatkan obat dengan lebih mudah dan cepat, juga tentunya privasi mereka tetap terjaga.

ATM Obat Penyandang HIV

Ide awal pengembangan mesin ini dibahas dalam Konferensi AIDS di Afrika Selatan, yang fokus dalam mengatasi permasalahan stigma buruk yang disandang oleh pasien HIV. Selanjutnya, mesin ini diperkenalkan kepada masyarakat pada awal bulan Juli 2013. Mesin tersebut menyuplai obat-obatan untuk pasien dengan penyakit kronis, termasuk obat Antiretroviral ARV yang tidak membunuh virus, namun dapat melambatkan pertumbuhannya.

“Permasalahan di Afrika Selatan adalah stigma buruk masyarakat terhadap pengidap HIV, dan kami telah menanganinya dengan unit farmasi obat yang bisa memberikan pelayanan di luar klinik. Mesin ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan obat pada waktu yang bisa mereka atur sendiri dan tak perlu mengkhawatirkan siapa yang melihat mereka,” tutur Praktisi Medis di Johhanesberg, Dr. Thapelo Maotoe.

Cara kerja mesin ini mirip dengan mesin teller otomatis, menyediakan akses cepat ke obat-obatan penting, sehingga orang tidak perlu ke klinik dan mengantri di apotek. Satu hal yang membedakannya dari ATM uang adalah pasien dapat berbicara dengan seorang apoteker atau asisten apoteker yang bertanggung jawab untuk meracik obat secara real time pada layar mesin.

Managing Director Right E- Pharmacy, Fanie Hendriksz mengatakan, “Apa yang Anda lihat di sini adalah unit obat farmasi, yang membagi-bagikan obat kronis langsung ke pasien dalam format ATM. Mesin ini memanfaatkan sistem robotika otomatis yang memberi kemudahan akses untuk mendapatkan obat di tempat-tempat yang nyaman bagi mereka.”

Masih menurut Fanie Hendriksz, ATM obat di Klinik Thembalethu dan Rumah Sakit Umum Helen Joseph, Johannesburg telah membantu mempersingkat waktu tunggu pasien. Sebelumnya, untuk mendapatkan larutan farmasi di Thembalethu, pasien harus bangun lebih awal karena jarak perjalanan untuk sampai cukup jauh, dan untuk mendapatkan obat, pasien harus menunggu empat sampai enam jam.

“Sekarang bisa berkurang menjadi di bawah 25 menit dan bila pasien sedang tidak banyak Anda bisa keluar dari sini dalam lima menit,” ungkapnya.

Raj Gudala, salah seorang apoteker di klinik Thembalethu, selama tiga tahun terakhir bekerja untuk memasyarakatkan apotek otomatis. Ia mendukung perluasan dari solusi farmasi tersebut. Dalam perspektifnya, ia mendukung program yang dapat meningkatkan kualitas hidup banyak pasien ini.

Sebagai pengembangan fasilitas, empat ATM obat telah beroperasi di Kota Alexandra di luar Johannesburg sejak Oktober dan November 2016. Di lain pihak, juga sedang berkembang unit-unit mesin penyaluran obat Right to Care, sebuah organisasi non-profit yang mendukung dan memberikan pencegahan, perawatan, dan pengobatan untuk HIV dan penyakit paru.

 

ATM Obat di Afrika – Kumau Info

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.