Inspirasi Kesetiaan Dari Gajah

Kita yakin bahwa setiap makhluk hidup pasti memiliki perasaan dan emosi. Salah satunya adalah kesetiaan. Tetapi sayangnya, salah satu sifat mulia manusia ini seakan-akan sudah menjauh dari diri kita. Dengan berbagai macam alasan pembenaran orang seakan bisa dengan mudah untuk mengabaikan kesetiaan dikarenakan materi, kepentingan dan kedudukan.

Banyak contoh kisah setia yang dapat diteladani dan menjadi Inspirasi Kesetiaan, baik itu dari kehidupan manusia maupun tingkah laku dari binatang. Ada salah satu sifat atau naluri setia yang menarik dari binatang Gajah. Meski tampak besar dan kuat, gajah akan menangis bila kehilangan anggota kelompoknya.

Ketenangan kawanan Gajah di padang rumput Afrika yang sedang bercengkerama dengan kelompoknya terkoyak saat sekelompok pemburu bersenjata datang menghampiri mereka.

Dengan brutal pemburu tersebut memberondong isi senapan ke arah seekor Gajah yang memiliki gading yang sangat besar. Suara senapan yang memekakkan telinga serta deru kendaraan sang pemburu, membuat kelompok Gajah itu berlarian berpencar menyelamatkan diri.

Saat kekacauan berakhir, yang tersisa hanya Gajah jantan dengan gading yang sudah tidak ada lagi di kepalanya, tergeletak tak bernyawa dengan tubuh bersimbah darah. Seekor gajah betina dengan langkah lemas mencoba kembali dan mendatangi mayat Gajah itu dengan wajah sendu namun dengan mata kemerahan menahan amarah.

Ia terus mengelus mayat itu dengan belalainya dan mengguncangkan kepala yang tanpa gading dengan kakinya. Tanpa terasa, air mata Gajah pun menetes.

Dari kejauhan, sekelompok Hyena dan Burung pemakan bangkai melihat mayat gajah yang siap untuk disantap. Gajah betina pun tahu akan hal itu. Ia pun tidak akan beranjak dan terus menunggui mayat gajah itu dari gangguan binatang liar lain sambil tetap mengelus dengan belalainya.

Hari terus berganti, kesetiaan gajah betina itu terus ditunjukkan dengan tidak meninggalkan mayat gajah yang semakin membusuk, tanpa mempedulikan dirinya kelaparan. Terus di jaga dari gangguan binatang lain, sampai akhirnya diketahui oleh petugas taman safari.

Dengan berbagai upaya, mayat gajah itu berhasil dievakuasi dan dikubur. Dengan langkah gontai dan menyimpan kepedihan mendalam, akhirnya gajah betina pun meninggalkan lokasi Berhari-hari Gajah betina ini tidak mau makan meski sudah disediakan oleh petugas Safari, seakan merasakan kepedihan mendalam.

Kesetiaan Gajah

Kisah di atas merupakan kisah yang bisa terjadi di taman safari Bostwana dikarenakan ulah manusia yang tidak bertanggung jawab yang hanya menginginkan gading saja tanpa  mempedulikan nasibnya.

Mereka tidak tahu bahwa gajah memiliki sifat naluri kesetiaan dan kebersamaan yang tinggi terhadap kelompoknya. Bahkan kesedihan pun dimiliki gajah terbukti gajah bisa menangis sebagai ungkapan kesedihan yang mendalam.

Seorang fotografer ternama John Chaney (63) bersama istrinya Diane, berhasil mengambil gambar saat seekor Gajah mengeluarkan air mata saat melihat dan menunggui mayat Gajah lainnya yang sudah mati di taman safari Botswana.

Mereka terharu, “Ternyata rasa setia dan rasa cinta tidak hanya dimiliki oleh manusia. Gajah tetap menunggui mayat gajah lain bahkan saat siap diserang oleh Hyena,” lirih Chaney, seperti yang ditulis di dailymail.co.uk. 

Fakta lain adalah sebuah penelitian dari Universitas Sussex yang dipimpin oleh Dr. Karen McComb pada gajah-gajah di Amboseli National Park, Kenya. Gajah menunjukkan reaksi yang sangat kuat dibandingkan dengan binatang lainnya saat menemukan jenazah dari jenis mereka sendiri.

Sifat kesetiaan Gajah itu sangat kuat dan sebenarnya mempunyai sifat penuh kedamaian. Gajah peduli terhadap gajah-gajah lain yang mati tetapi tidak peduli dengan hewan mamalia lain yang mati.

Saat menemukan mayat gajah, belalai gajah lain pun akan segera menyentuh dan mencium bangkai tersebut, meski tinggal belulang. Jika bangkai tersebut merupakan kelompoknya, mereka akan meneteskan air mata sebagai ungkapan kepedihan mendalam karena teringat hubungan di masa lampau.

Terkadang bila menemukan jasad yang masih utuh, dengan menggunakan kaki mereka yang peka menggoyangkan tubuh atau gadingnya dengan lembut, seakan membangunkan dan mengajaknya pergi. Gajah menyadari pentingnya setiap anggota dari kelompok mereka

Dari seekor gajah menyadarkan kita bahwa kesetiaan, bukan hanya ada di saat-saat bahagia. Ketika orang di sekitar kita sedang menderita atau bahkan tidak lagi seperti dulu, tidak seharusnya ditinggalkan begitu saja.

Setia dan cinta harus tanpa syarat serta dengan pengorbanan, walau sudah tidak lagi bersama. Inspirasi Kesetiaan untuk suami istri, teman, kekasih, saudara maupun untuk kita semua.

Sifat Gajah ini setidaknya dapat mengingatkan dan menginspirasi kita tentang komitmen kesetiaan dan kebersamaan. Bila Gajah saja bisa setia, maka kita sebagai manusia seharusnya bisa untuk lebih setia daripada mereka bukan?

 

Inspirasi Kesetiaan Dari Gajah

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.

17 Comments

  1. Sayang saya tidak pernah melihat gajah di kehidupan sebenarnya. Tahunya dari bonbin..he..he..
    Menarik..

  2. Sifat yang mulia dari kelompok Gajah yang patut dicontoh dalam kehidupan manusia…

  3. jika kesetiaan bersama dikaitkan dengan kehidupan keluarga, berarti bahwa masing-masing anggota keluarga siap untuk menerima kondisi apapun yang terjadi

Comments are closed.