Orang Tua Yang Demokratis

Pola asuh anak dari orang tua yang paling sangat membantu perkembangan karakter anak di kemudian hari adalah sikap demokratis. Apalagi saat ini perkembangan zaman akibat kemajuan teknologi, pola pikir dan sebagainya, sehingga tidak ada cara pengasuhan yang benar-benar tepat bagi masing-masing individu anak.

Menjadi orang tua yang demokratis bukan hal yang mudah karena menuntut sikap kedewasaan dari orang tua dalam mengasuh anak. Sikap orang tua yang demokratis mungkin akan dikritik anak. Tidak ada orangtua yang sempurna atau anak yang lepas dari cela. Maka harus dihadapi dengan tenang dan dijawab secara rasional.

Pola Asuh Demokratis

Berikut beberapa pedoman pola asuh anak yang demokratis yang dapat membantu orangtua dalam mengasuh dan membesarkan anak untuk masa depannya yang dikutip dari Lentera Keluarga.

Tunjukkan kasih sayang. Sapalah anak saat bangun pagi dengan senyum dan keceriaan memulai hari. Berbicaralah dengan kata bernada tenang, riang, jauh dari gejolak emosional menakutkan. Sentuh dan belailah. Hindari kata-kata berkonotasi buruk atau mengolok-olok.

Dengarkan ketika mereka berbicara. Hadapkan diri kepada mereka ketika mereka berbicara, dengarkanlah hampir setiap kata dan luruskanlah yang salah. Tunjukan minat pada pembicaraan.

Buat anak merasa aman. Temani mereka ketika ketakutan atau malu. Tunjukkan bahwa kita melindungi dan mengasihi dengan langkah konkrit kita.

Buat aturan yang jelas. Buat jadwal bangun pagi, aktivitas pagi, aktivitas siang, sore dan malam. Sediakan waktu untuk mengendalikan aturan yang telah disepakati. Ketika jadwal harus diubah, bicarakan pengubahannya.

Pujilah anak. Ketika anak menunjukkan hasil kerja dan sikapnya yang baik berikan penghargaan, dapat berupa tepukan tangan, elusan lembut, ciuman atau kata-kata penghargaan.

Kritik perilakunya, bukan orangnya. Ketika anak berbuat kesalahan, perjelas langkah salahnya, bukan anaknya yang jelek. “Tindakanmu membuat orang terjatuh”, bukan, “Kamu jahat”.

Tetap konsisten. Ketetapan mematuhi peraturan yang telah sama ditetapkan harus dijalani. Bila ketetapan tidak ada, anak akan bingung dan mencari kesempatan di ruang yang salah. Kedua orangtua harus mempunyai kata sepakat atas suatu hal. Semua orang yang tinggal serumah dan bersentuhan dengan aktivitas sehari-hari yang sama, harus dengan aturan yang sama.

Sediakan waktu untuk dapat bersama anak. Kerjakan berbagai aktivitas bersama anak sesering mungkin, seperti berdoa bersama, berangkat ke sekolah bersama, membaca dan menonton tayangan televisi bersama. Anak sangat memerlukan perhatian orangtua. Jika ia menunjukkan perilaku yang tidak sepantasnya, perlu dipertimbangkan apakah perilaku ini untuk menarik perhatian orangtua.

 

Menjadi Orang Tua Demokratis – Info Keluarga

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.