Pencegahan Gigitan Ular Berbisa

Di Indonesia diperkirakan ada sekitar 348 jenis ular, 76 jenis diantaranya tergolong sebagai jenis ular berbisa. Ular berbisa memiliki bentuk kepala segitiga yang lebih dominan daripada bentuk badan, memiliki leher, pupil berbentuk elips (lonjong), memiliki lubang antara mata dan lubang hidung, memiliki 2 buah gigi taring, dan sirip pada ekor bagian dalam berbentuk horizontal.

Sekitar 50% dari gigitan ular berbisa merupakan dry bites atau gigitan kering dimana ular berbisa menggigit korbannya tanpa mengeluarkan bisa yang dimiliki. Meskipun dry bites tidak menimbulkan gejala yang bersifat sistemik, namun tetap menjadi morbiditas dan mortalitas.

Pencegahan Gigitan Ular Berbisa

Gigitan ular berbisa menjadi penyebab umum dari kasus morbiditas (pernyataan terkena penyakit) dan mortalitas (ukuran jumlah kematian karena akibat yang spesifik) di negara tropis, terutama negara-negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Untuk itu perlu waspada agar tidak terkena gigitan ular berbisa.

Berikut beberapa pencegahan agar tidak digigit ular.

1. Di dalam rumah

Jaga rumah dari tikus yang merupakan mangsa dari ular

Jangan memelihara hewan ternak yang merupakan mangsa ular (misal: ayam) di dalam rumah.

Hindari membangun rumah dengan konstruksi yang akan memberikan tempat persembunyian untuk ular, misalnya jerami dengan atap terbuka, dinding jerami dengan celah yang besar, serta lantai yang tidak tertutup secara sempurna

Hindari tidur di atas lantai. Jika memang tidak dapat dihindari, gunakanlah kelambu untuk· menghindari gigitan ular.

2. Di area kebun atau halaman rumah

Bersihkan rongsokan material bangunan, gundukan sampah, atau sarang rayap karena dapat· menjadi sarang ular.

Pangkaslah pohon agar tidak menjulur ke arah rumah dan potonglah rumput serta semak· menjadi pendek.

Tempatkanlah lumbung padi jauh dari rumah agar tidak menjadi sarang ular.

Kolam atau kubangan air dapat mengundang katak yang menjadi mangsa ular.

Dengarkanlah binatang liar atau peliharaan, biasanya hewan lain akan berisik untuk memperingatkan kehadiran ular.

Gunakan alat pencahayaan misalnya senter saat berjalan keluar rumah, pergi ke WC saat malam hari atau bersantai di depan rumah

3. Di pedesaan

Hindari mengumpulkan kayu bakar pada malam hari.

Gunakan sepatu boot karet dan celana· panjang saat berjalan di kegelapan, semak atau saat panen.

Ular banyak keluar saat musim hujan, waspadalah!

Jangan memasukkan tangan ke lubang apapun di tanah

Bawalah alat penerangan misalnya senter dan obor serta tongkat saat berjalan di malam hari.

Berikan penerangan yang cukup di halaman rumah dan sekitar WC

Jangan menyentuh ular mati

4. Di jalan raya  

Jangan melindas ular, karena dapat membahayakan pejalan kaki. Selain itu ular dapat terperangkap di dasar kendaraan dan akan keluar saat kendaraan diparkir.

5. Di sungai, muara atau laut

Jangan menyentuh ular laut yang terperangkap di jarring ikan.

Gunakan tongkat sebagai alat bantu.

Waspadalah karena kepala dan ekor ular kadang sukar dibedakan.

Waspadalah saat mandi atau mencuci pakaian di pinggir sungai, muara atau laut

Pertolongan Pertama Gigitan Ular

1. Jangan panik

2. Jangan menghambat aliran luka menggunakan constricting band seperti torniquet atau menggunakan es batu

3. Jangan menghisap luka gigitan ular

4. Imobilisasi gigitan ular menggunakan elasticated bandage, dengan cara sebagai berikut:

Pertolongan Pertama Gigitan Ular

5. Setelah imobilisasi, segera rujuk korban ke fasilitas kesehatan terdekat 6. Bawa ular yang telah mati atau foto ular ke fasilitas kesehatan untuk menentukan jenis ular sehingga dapat diberikan antivenom atau penanganan yang tepat.

Daftar Pustaka

  • Maharani, Tri., Amir H, Christian B, dan Farid R. Pedoman Gigitan Ular Berbisa Indonesia

 

Pencegahan Gigitan Ular Berbisa

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.