Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan UMKM Sebelum Go Digital

UMKM Go Digital

Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan UMKM Sebelum Go Digital. Usaha kecil dan menengah (UMKM) harus beradaptasi dengan digitalisasi karena pelanggan saat ini menginginkan segalanya berjalan cepat dan pemasok harus merespons.

Setyo Susanto, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja UMKM Kota Palu, memperkirakan diperlukan alat atau alat komunikasi khusus yang dikhususkan untuk kegiatan usaha. Selain alat komunikasi, pelaku UMKM membutuhkan pemahaman tentang pembukuan.

Baca juga: Cara Daftar UMKM BRI Online

Setyo berbicara dalam webinar bertajuk “Pengembangan Keuangan Usaha Kecil dan Strategi Digitalisasi di Era Digital” di Kota Makassar yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Kreatif Online (GNLD) dan Kementerian Telekomunikasi dan Informasi (Kominfo).

“Semuanya harus berjalan cepat dan memiliki buku besar yang akuntabel. Ini juga menjadi syarat jika seorang pengusaha ingin mengembangkan usahanya. Melihat lembaga keuangan itu bisa diandalkan.”

Dalam kasus yang sama, pengusaha Sulawesi Tengah Gunawan Premasatia mengatakan teknologi dan saluran digital menghubungkan penjual dan pembeli.

Usaha kecil dan menengah perlu beralih ke teknologi digital. Pada awalnya, Anda dapat memasuki ekosistem pasar lokal atau memiliki toko online. Lantas, apa saja yang harus Anda persiapkan sebelum terjun ke dunia digital?

“Pertama, penting untuk memahami algoritme media sosial. Targetkan pasar potensial Anda dan lakukan riset. Bangun merek yang baik. Bangun reputasi toko Anda. Ciptakan manajemen waktu. Integrasikan akun pribadi dan bisnis. Kemudian berikan layanan pengiriman yang benar,” dia menjelaskan.

Gunawan juga mengatakan UMKM harus mampu berkomunikasi dengan baik, menggunakan semangat bahasa digital, meyakinkan pelanggan akan kebutuhan produk kami, membuat mereka merasa istimewa, dan menjadi daya tarik utama mereka.

Sementara itu, Andy Razaki Hardianciah, mentor di Inkubator Bisnis Kota Palu dan Maliu Tihno Center, menyampaikan materi keamanan digital bertajuk “Transaksi Online Aman dan Nyaman di E-Commerce”.

Perdagangan digital memudahkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi, tetapi ada juga risikonya. Ancaman ini termasuk keamanan siber, termasuk phishing, malware, serangan DDoS, dan peretasan.

Untuk menghindari risiko ini, konsumen harus mengidentifikasi situasi seperti harga yang sangat rendah, penawaran produk di luar lingkaran, promosi yang tidak adil, dan kwitansi palsu.

Untuk anti-spam, Anda dapat mengubah kata sandi Anda, memblokir akun spam, memeriksa riwayat masuk Anda, melaporkan spam, melarang mengklik tautan aneh, dan banyak lagi.

Ada payung hukum yang terkait dengan perlindungan konsumen, yaitu Isu 8 Tahun 1999 dan UU ITE. Lalu bagaimana cara melaporkannya? “Dapatkan semua bukti transaksi, isi laporan penipuan dan bawa ke kantor polisi,” kata Andy.

Kemudian, seorang ahli muda, Prakum Janzin Cristianos, menerbitkan sumber etika digital yang disebut “Etika Kerja Online.” Perilaku belanja online masyarakat biasanya didorong oleh rasa ingin tahu.

Oleh karena itu etika dalam melayani pembeli online sangat penting. Misalnya, tidak boleh ada diskriminasi, seperti membalas “Cek kotak masuk” saat ditanya harga. Ini membuat Anda bertanya-tanya apakah dia bisa mendapatkan harga yang sama seperti orang lain. Sebagai seller mohon responnya cepat.

Dia menyimpulkan, “Selain penjual, pembeli memiliki kewajiban untuk membaca instruksi, menjalankannya dengan setia, membayar sesuai kontrak, dan mengikuti penyelesaian hukum ketika terjadi perselisihan,” tutupnya.

Dalam transaksi tersebut, Elias Lampi, dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tadolaco, menjelaskan manfaat menggunakan dompet digital.

Menurutnya, dompet digital memiliki banyak keunggulan, seperti menghindari risiko uang palsu. Tidak ada perubahan yang diperlukan. Anda dapat melakukan transaksi lebih cepat. Termasuk juga menghindari penyebaran bakteri dan virus jahat.

“Namun kekurangannya juga tidak bisa menarik dana yang tersimpan di dompet elektronik. Selain itu, merchant yang menggunakan dompet elektronik untuk melakukan pembayaran masih terbatas. Dompet elektronik juga mudah ditangani sehingga merangsang perilaku konsumen.”

Dalam paparannya, Keenan menyampaikan pentingnya brand dalam menjual produk, baik barang maupun jasa. Sebuah merek akan sulit dilupakan konsumen jika diterima dengan baik dan benar. Brand Anda akan selalu diingat oleh konsumen.

“Misalnya, begitulah Bali dikenal di seluruh dunia. Bali disebut pulau dewata, pulau surga, pulau seribu pura, pulau cinta, atau surga terakhir di bumi. memikirkan kata Bali, orang langsung berpikir pantai dan beribadah di pura, persawahan yang indah, dll. Begitu pula dengan pemilik merek yang terkenal dengan logonya yang unik,” kata Keenan.

Sementara itu, penasihat hukum Madea, Safruddin, mengingatkan kita akan pentingnya melindungi dan menghormati hak kekayaan intelektual dalam bisnis.

Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang

Menurutnya, di era perdagangan bebas dan globalisasi, peran HAKI menjadi semakin penting.

“Hak kekayaan intelektual merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Hak kekayaan intelektual juga merupakan modal utama pembangunan nasional berbasis ilmu pengetahuan.”

 

Langkah-langkah Yang Harus Dilakukan UMKM Sebelum Go Digital

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.