Menyusuri Jembatan Air Layang Pulau Bangka

Sejak dahulu, Pulau Bangka terkenal dengan penghasil timah terbesar di dunia hingga kemudian pulau tersebut dinamai Bangka. Bangka berasal dari kata wangka yang artinya timah. Karena di daerah ini ditemukan bahan galian timah maka disebut Pulau Timah. Karena pergeseran atau bunyi bahasa yang berubah maka masyarakat lebih lekat memanggil Pulau ini dengan kata Pulau Bangka atau pulau bertimah.

Saat ini mungkin Bangka kalah terkenal dari Belitung, karena masyarakat kini lebih mengenal Belitung sejak dikeluarkannya film Laskar Pelangi yang memang berlokasi syuting di Belitung. Kini, para turis lokal penasaran untuk berkunjung ke Belitung dan para pebisnis mencari celah dengan ’menjual’ lokasi syuting Laskar Pelangi menjadi tempat wisata menarik.

Namun terlepas dari itu, sebenarnya Bangka yang memiliki pesona yang indah karena dikelilingi banyak pantai yang menawan seperti pantai Parai, pantai Tanjung Pesona yang sudah dikenal sejak lama yang tidak kalah dengan Pantai Tanjung Tinggi Belitung.

Selain itu masih ada pantai-pantai lainnya yang masih alami seperti pantai Matras, Pantai Rebo, Pantai Batu Berdaun, Pantai Pasir Padi, Pantai Tanjung Ru Sadai di Bangka Selatan, Pantai Tanjung Kerasak di Bangka Selatan, Pantai Gunung Namak di Bangka Selatan, Pantai Tanjung Kelian di Bangka Barat Mentok, serta Pantai Tanjung Ular yang terletak di Bangka Barat, Mentok.

Jumlah pantai tersebut menambah perbendaharaan pantai di provinsi Babel, yang memiliki total pulau bernama sejumlah 470 buah dan yang berpenghuni 50 pulau. Umumnya pantai di Bangka berpasir putih dan halus, landai dengan ombak lumayan Menyusuri Infrastruktur besar dan dikelilingi oleh batu vulkanik yang unik dan indah seperti yang tampak pada Pantai Parai dan pantai Tanjung Pesona.

Jembatan Air Layang

Terlepas dari keindahan pantainya, sejak Bangka Belitung menjadi provinsi sendiri di tahun 2000, Bangka giat berbenah diantaranya dalam bidang pekerjaan umum salah satunya melalui pembangunan jembatan di beberapa tempat. Salah satunya adalah Jembatan Air Layang.

Jembatan air layang ini sudah ada sejak tahun 1929 di jaman Belanda dengan panjang 204 meter, dan konstruksinya menggunakan tiang ulir dengan lebar 3 meter.

Jembatan yang dikenal warga setempat dengan nama Jembatan Perimping yang menghubungkan Kabupaten Bangka dan Bangka Barat, saat ini, telah menjadi kebanggaan masyarakat Babel.

Jembatan ini dinilai sangat membahayakan kendaraan yang melaluinya, sehingga diperbaiki dan diperbesar pada tahun 2000. Perbaikan jembatan dibangun melalui 3 tahapan yang didanai dari APBN Tahun Anggaran 2003-2005 sebesar Rp20,2 Miliar, mempunyai spesifikasi panjang 250 meter dan lebar 7 meter.

Jembatan air layang baru ini diresmikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 28 Juni 2006.

Jembatan yang dibangun baru ini untuk memperlancar arus dua daerah yakni Kabupaten Bangka dan Bangka Barat ini, berguna mendorong perekonomian setempat. Jembatan penghubung ini digunakan sebagai aktifitas perkebunan sawit, terutama pemasaran hasil CPO.

 

Jembatan Air Layang Pulau Bangka

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.