Menurut definisi PBB, yang termasuk dalam negara-negara dalam kawasan Maghribi adalah Aljazair, Libya, Maroko, Mesir, Sahara Barat, Tunisia, Sudan dan kadangkala juga Mauritania, Ethiopia, dan Eritrea. Namun menurut definisi secara umum, Maghribi hanya mencakup tiga negara “inti” yang terletak di antara Pegunungan Atlas dan Laut Mediterania, yaitu Maroko, Ajazair dan Tunisia.
Kawasan Maghribi
Kawasan Maghribi memiliki budaya dan penduduk yang berbeda dengan daerah lainnya di Afrika. Dalam bahasa Arab, Maghrib (al-Marib al-Arabi) memiliki arti “tempat matahari terbenam” (place of sunset) atau “barat”.
“Maghrib” adalah konsep yang dibuat oleh kaum Muslim yang berada di tengah-tengah peradaban Islam klasik untuk menandakan perbedaan Islam di jazirah Arab dengan Islam di Maghrib.
Penguasaan kaum Muslim di akhir abad ke-7 SM, yang diikuti dengan proses Islamisasi dan Arabisasi di kawasan, telah membuat wilayah ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Timur Tengah, meskipun tetap memiliki kekhasannya tersendiri. Pengalaman kolonialisme Perancis pada abad ke-19 juga telah menambah keunikan yang dimiliki kawasan ini.
Mayoritas penduduk Maghribi termasuk dalam ras kulit putih dan merupakan penutur bahasa Afro-Asia, yang sebagian besar juga beragama Islam dan menganggap dirinya sebagai orang Arab, terlepas dari warisan etnik dan bahasa mereka yang sudah bercampur baur. Populasi nonArab yang terbesar di Maghribi adalah orang Berber, yang banyak mendiami Maroko dan Aljazair
Di bidang ekonomi, secara umum negara-negara Maghribi memiliki produk atau sektor unggulannya masing-masing. Perekonomian Aljazair, dan juga Libya, selama ini berkembang melalui hasil penjualan gas dan minyak di kawasan gurun mereka, sementara ekspor utama Maroko adalah fosfat dan produk-produk pertanian. Tunisia mengekspor tekstil, fosfat, dan produk pertanian.
Perbedaan struktural yang paling mencolok antara tiga negara inti Maghribi adalah bahwa Aljazair merupakan negara pengekspor hidrokarbon utama di dunia, sementara Maroko dan Tunisia memiliki perekonomian yang lebih terdiversifikasi dan menyerap banyak tenaga kerja.
Mesir sendiri merupakan salah satu negara Maghribi yang memiliki basis industri yang paling bervariasi, mengimpor teknologi untuk mengembangkan industri elektronik dan permesinan, dan mempertahankan reputasi tekstil kapas yang berkualitas tinggi. Sektor pariwisata juga menyumbangkan kontribusi besar dalam perkembangan ekonomi kawasan ini.
Mungkin karena kedekatan letak geografis, hubungan perdagangan negara-negara Maghribi dengan Uni Eropa cukup erat. Partner dagang utama Maghribi adalah Perancis, Itali, Jerman dan Spanyol, disamping mitra dagang lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, China, Arab Saudi dan India.
Persetujuan-persetujuan dagang yang ada dengan Uni Eropa dapat memberikan kesempatan bagi Maghribi untuk meniti basis-basis spesialisasi ekspornya ke berbagai negara di dunia.
Namun hingga kini, pemerintah masih mendominasi perekonomian pada tingkatan yang berlainan dan perjanjian dagang eksternal masih restriktif, walaupun sudah lebih menerapkan perdagangan bebas dengan Uni Eropa.
Negara-negara Kawasan Maghribi