Ekstrak tanaman meniran ternyata bisa membantu untuk para penderita AIDS. Hal ini disampaikan oleh DR. Drs. Suprapto Ma’at, Apt, MS yang menyatakan bahwa ekstrak meniran berpotensi meningkatkan harapan kesembuhan para penderita HIV/AIDS karena terbukti dapat meningkatkan kadar salah satu jenis sel pertahanan tubuh Limfosit T – terutama sel T helper (sel Th).
Tentu saja hal ini berita yang menggembirakan bagi para penderita HIV/AIDS mendapat sebuah harapan baru dalam meningkatkan kesembuhan. Penelitian lebih lanjut akan berkolaborasi dengan perusahaan PT Mexa Medica, salah satu produsen obat herbal di Indonesia.
Berdasarkan hasil temuan awal dari Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, peluang penderita HIV/AIDS untuk sembuh semakin meningkat dengan mengkombinasikan pengobatan antiretroviral dengan terapi adjuvant menggunakan ekstrak meniran atau phylanthus.
Ekstrak tanaman meniran pada prinsipnya dapat digunakan sebagai terapi adjuvant pada pengobatan infeksi yang membandel seperti infeksi virus, infeksi jamur, infeksi bakteri, intraseluler dan penyakit infeksi kronis lainnya. Adjuvant artinya membantu dalam menanggulangi suatu infeksi. Selain diberikan obat standar, ditambah dengan stimulan.
“Dengan terapi adjuvant, proses penyembuhan penyakit bisa lebih cepat dan yang lebih penting adalah menghilangkan proses kekambuhan,” ungkap DR. Drs. Suprapto yang penghargaan BJ Habibie Technology Award 2008 atas riset tentang ekstrak Meniran untuk Stimuno.
Prospek cerah ekstrak meniran bagi pengobatan AIDS setelah ditemukan kasus peningkatan sel Th secara signifikan pada seorang pasien di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Seorang pasien asal Denpasar sakit namun belum diketahui penyebabnya. Tiga bulan terakhir suhu tubuhnya tak pernah di bawah 39 derajat celsius.
Pasien sempat dicurigai menderita infeksi malaria dan TBC, tetapi upaya pengobatan tak kunjung membuahkan hasil. Tim dokter yang terdiri dari beberapa ahli akhirnya menyimpulkan bahwa pasien ini mengalami masalah kekebalan tubuh, sehingga harus diperiksa kadar limfositnya – terutama sel Th (T-helper atau CD4+).
Sel Th ini berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lainnya pada sistem kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organisme asing.
Hasil pemeriksaan T-helper ternyata menunjukkan bahwa kadarnya sangat rendah yakni 52, yang bisa dikategorikan pasien sudah mengidap AIDS stadium lanjut. Dokter lalu memberikan ekstrak meniran dengan penambahan dosis secara bertahap setiap bulan dan ternyata jumlah sel Th terus meningkat sebelum akhirnya kembali normal memasuki bulan ketiga.
DR Suprapto yakin ekstrak menir seperti pada stimuno untuk balita juga akan dapat membantu, bukan mengobati, penyembuhan HIV/AIDS. Atau paling tidak memperbaiki kualitas hidup dan memperpanjang umur penderita.
Tanaman Meniran Untuk Penderita AIDS