Atasi Masalah Pemanasan Global Dengan Mikroalga

Solusi Praktis Menyelesaikan Masalah Pemanasan Global melalui Mikroalga. Mikroalga adalah mikro organisme nabati yang hidup melayang-layang dalam air dan relatif tidak memiliki daya gerak sehingga keberadaannya dipengaruhi oleh gerakan air serta mampu berfotosintesis.

Mikroalga umumnya bersel satu dan hidup sebagai tumbuhan yang dikenal sebagai fitoplankton.

Fitoplankton memiliki zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam fotosintesis untuk menghasilkan bahan organik dan oksigen dalam air dan merupakan dasar mata rantai pada siklus makanan di perairan baik laut maupun tawar dimana fitoplankton merupakan pakan alami bagi zooplankton dan ikan-ikan kecil.

Selain itu, mikroalga juga dapat digunakan sebagai indikator kesuburan suatu perairan. Semakin tinggi bahan organik di suatu perairan, maka pertumbuhan mikroalga juga semakin tinggi. Namun fitoplankton tertentu dapat juga berperan menurunkan kualitas perairan apabila jumlahnya berlebihan.

Sebagai contoh, Dinoflgellata yang memiliki kromatophora akan menghasilkan toksin (racun) apabila blooming dapat mengganggu aktivitas metabolisme ikan dan biota perairan lainnya.

Sebenarnya, Fitoplankton banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia.Antara lain, di bidang perikanan yaitu sebagai pakan larva ikan. Industri farmasi juga memanfaatkan fitoplankton karena kandungan nutrisinya yang tinggi sehingga digunakan sebagai makanan suplemen bagi penderita gangguan pencernaan dan yang membutuhkan energi tinggi.

Dalam pengolahan limbah logam berat, fitoplankton juga dapat digunakan untuk mengikat logam berat dari badan air dan mengendapkannya pada dasar kolam sehingga logam berat dalam air menjadi berkurang.

Selain itu, mikroalga memiliki kandungan minyak yang komposisinya mirip seperti tanaman darat, bahkan untuk jenis tertentu mempunyai kandungan minyak cukup tinggi melebihi kandungan minyak tanaman darat, seperti kelapa, jarak dan sawit. Hal ini menjadikan mikroalga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif sumber energi terbarukan atau bioenergi.

Semua jenis alga memiliki komposisi kimia sel yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak (fatty acids) dan nucleic acids yang pada jenis alga tertentu ada yang memiliki komponen fatty acids lebih dari 40%. Komponen fatty acids inilah yang akan diekstraksi dan diubah menjadi biodiesel yang secara teoritis produksi biodiesel dari alga dapat menjadi solusi yang realistik untuk menggantikan solar.

Atasi Masalah Pemanasan Global Dengan Mikroalga

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang keempat di dunia yaitu mencapai lebih dari 95.181 km serta beriklim tropis.

Hal ini berarti negara kita berpeluang sangat besar untuk memanfaatkan mikroalga sebagai penghasil bioenergi karena mikroalga memang tumbuh paling baik dalam perairan dengan iklim tropis dimana cukup terdapat sinar matahari sepanjang tahun untuk pertumbuhan dan proses fotosintesis.

Semakin banyaknya pengetahuan tentang mikroalga dan berbagai kelebihannya, sangat diharapkan dapat memberi pandangan baru bagi pemerintah maupun pelaku industri untuk bersama-sama berupaya merealisasikan program-program yang berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam terbarukan sebagai bukti kepedulian lingkungan dalam menyelesaikan masalah pemanasan global.

 

Mikroalga Atasi Masalah Pemanasan Global – Info Teknologi 

You May Also Like

About the Author: Kumau Info

Blogger yang ikut meramaikan dunia maya dengan informasi dan pengetahuan berdasarkan sumber terpercaya.